Memadukan Agama dan Budaya, Harlah Trensami Assalaam ke 6 Sukses Digelar

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

trensami assalaam
Harlah Trensami Assalaam ke 6


Sahabat Trensami Assalaam yang dirahmati Allah SWT, Jum'at 28 Oktober 2022 kemarin ada yang istimewa di markas Pesantren Sabtu Minggu Assalaam. 

Malam itu Trensami Assalaam menggelar tasyakuran dalam rangka Hari lahir ke 6 sekaligus mensyukuri Maulud Nabi Muhammad SAW 1444 H serta Hari Lahir ke 12 Jamaah Ngaji Tombi Ati, Harlah ke 9 Jamaah Majlis Dzikir Assalaam Cabang Sedati serta Hari Lahir ke 3 Jamaah Ngaji Bareng Barakallah.

banjari trensami assalaam
Pembukaan Acara oleh Banjari Trensami Assalaam 


Acara yang dihadiri oleh Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat di lingkungan Jaya Regency Sedati dan sekitarnya, wali santri, jamaah Majlis Dzikir Assalaam Cabang Sedati, jamaah Ngaji Tombo Ati dari Rungkut Menanggal Surabaya dan beberapa tamu undangan lainnya dimulai ba'da sholat Isya ini dibuka dengan penampilan Banjari Trensami Assalaam yang diasuh oleh Ustadz ATT yang dibantu oleh Mas Aldo, salah satu santri senior yang pernah merasakan mondok di PIQ, Singosari - Malang.

Sambil menunggu tamu undangan hadir, Banjari Trensami Assalaam yang telah memiliki pengalaman tampil mengisi acara yang ada di lingkungan perumahan Jaya Regency dan di luar lingkungan membawakan beberapa lagu yang dinyanyikan dengan apik oleh para vokalis.

Lihat juga : Kilas Balik 3 Tahun Trensami Assalaam

Selanjutnya, Bapak Tumin yang pada malam hari itu didapuk menjadi pembawa acara mulai membuka acara dan membacakan susunan acara. Acara dibuka dengan pembacaan Ayat Suci Al Quran yang dibawakan oleh Ustadz ATT, salah satu guru pengajar di Trensami. Selepas pembacaan Al Quran, pembawa acara mempersilahkan bapak Nanang Efendi yang pada malam itu mewakili Ketua Panitia yang kebetulan ada acara mendadak untuk memberikan sambutan dan dilanjut sambutan dari perwakilan Wali Santri yang disampaikan oleh ustadz Zainuri.

santri
Penampilan Santri Hafalan Surat Surat Pendek


Selepas sambutan - sambutan, acara dilanjut dengan beberapa penampilan dari para santri, antara lain hafalan surat - surat pendek yang dibawakan oleh beberapa santri kelas 1 sampai kelas 3 dan dilanjut dengan penampilan Tari Dolanan yang dibawakan oleh santriwati di bawah asuhan guru tari dari SDN Keboan Sikep 1. Para santriwati membawakan tarian dengan diiringi musik / gamelan lagu cublak cublak suweng dengan sangat gembira meski durasi tarian mereka tidak begitu lama. 

beragama berbudaya
Penampilan Tari Dolanan Oleh Santriwati


Acara yang digelar di Blok CC agar tidak mengganggu lalu lintas dan mobilitas warga ini dilanjutkan dengan penampilan Operet yang setiap tahun senantiasa ditunggu oleh para tamu dan jamaah yang hadir mengikuti acara. Operet yang  diperankan oleh para santri, pengurus, guru dan santri senior kali ini berjudul "Balada Santri Trensami" yang menceritakan tentang kegiatan keseharian para santri ketika belajar di Pesantren Sabtu Minggu Assalaam. Para hadirin dibuat terpingkal - pingkal dengan dialog dan kelakuan para santri di atas panggung.

majlis dzikir assalaam
Operet Balada Santri Trensami


Selanjutnya, setelah penampilan para santri, Ustadz Zamzam Ilhami selaku pengasuh Pesantren Sabtu Minggu Assalaam diminta dan dipersilahkan naik ke atas panggung untuk memimpin pembacaan sholawat. Sebelum pembacaan sholawat, ustadz yang juga mengajar pendidikan agama Islam di SDN Keboansikep 1, Gedangan Sidoarjo ini menyempatkan menyampaikan beberapa hal kepada para hadirin. Ustadz yang gemar menyeruput kopi ini menyampaikan kepada seluruh yang hadir akan pentingnya Keharmonisan Beragama dan Berbudaya.  "Beragama itu mudah, sama halnya mudahnya berbudaya. Bahkan keduanya saling berkaitan, saling berkontribusi satu sama lain. Agama tidak bisa dipisahkan dari budaya. Dan budaya tidak bisa dilepaskan dari agama. Bagaikan buah dan kulitnya", kata beliau. 

jaya regency sedati
Ustadz Luthfi bersama Ustadz Zamzam Ilhami


"Ketika Islam datang ke Indonesia yang dibawa oleh bangsa Arab dan sekitarnya, Islam membawa corak baru dalam perjalanan sejarah bangsa ini. Wali songo penyebar agama Islam di Pulau Jawa dan Nusantara, dalam syiarnya tidak pernah memusyrik ataupun mengkafirkan masyarakat lokal", tambah ustadz yang menyelesaikan pendidikannya di IAIN Sunan Ampel Surabaya ini.

Lihat juga : Tasyakuran Harlah Trensami ke 5

"Para wali memiliki metode khusus penyebaran syiar Islam, yakni melalui media budaya lokal untuk penyebarannya, mereka paham betul, negeri ini tidak akan pernah bisa diseragamkan, karena begitu banyaknya perbedaan yang ada di negeri ini. Syiar - syiar Islam melebur dengan budaya lokal hingga akhirnya mudah diserap oleh masyarakat dan seni menjadi ujung tombak utama. Yang tidak sesuai dengan syariat Islam direvisi, yang sesuai dipertahankan. Maka tersisalah begitu banyak kebudayaan peninggalan para wali yang masih dilestarikan oleh masyarakat setempat karena setiap kebudayaan mengandung nilai - nilai ketuhanan yang telah sesuai dengan ajaran Islam", pungkas ustadz Zamzam yang dilanjut dengan pembacaan Sholawat dan diikuti oleh seluruh hadirin.

Selepas pembacaan sholawat, acara dilanjut dengan Mauidhoh Hasanah yang disampaikan oleh Ustadz Luthfi dari Sepanjang. Dalam tausiyahnya, Ustadz Luthfi mengajak kepada seluruh jamaah agar senantiasa menggemakan Sholawat kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. 

Setelah Ustadz Luthfi selesai memberikan tausiyah dan ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Ustadz Zamzam, acara ditutup dengan pengundian door prize yang disambut sukacita oleh undangan yang hadir. 

kwangsan
Pengundian Door Prize


"Semoga dengan acara seperti ini, semakin mempererat tali silaturahmi pengurus dan pengasuh Trensami Assalaam dengan Wali Santri,  para jamaah Majlis Dzikir Assalaam serta warga perumahan Jaya Regency Sedati dan mempererat hubungan antar umat beragama dari berbagai macam budaya,” pesan bapak Nanang Efendi selaku Koordinator Kegiatan Trensami Assalaam di akhir acara seperti disampaikan kepada admin.


(NE/102022)



Pesantren Sabtu Minggu Assalaam