Kunjungan Studi Mahasiswa Fisip Untag Surabaya Ke Trensami Assalaam

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Sahabat Trensami Assalaam yang dirahmati Allah Subhanallahu wa Ta'ala.

Hari Minggu, 12 Desember 2021 kemarin Pesantren Sabtu Minggu Assalaam mendapat kunjungan dari beberapa mahasiswa Universitas Tujuh Belas Agustus 1945 atau yang biasa disebut UNTAG Surabaya.

Sebagian Santri dan Ustadz Zamzam Berfoto Bersama Mahasiswa Fisip Untag

Ada 6 (enam) mahasiswa, salah satunya mahasiswi yang mengunjungi Trensami Assalaam dalam rangka mengerjakan tugas dari dosen Komunikasi Visual mereka untuk melakukan liputan sesuai kelompok ke beberapa tempat sesuai lokasi yang sebelumnya telah dipresentasikan di dalam kelas dan disetujui oleh dosen. 

Para Mahasiswa Diterima Bapak Nanang Efendi selaku Koordinator Kegiatan Trensami Assalaam

Tepat pukul 08.00 WIB, rombongan yang dipimpin oleh Aldo, salah satu santri senior yang jauh sebelum Trensami Assalaam lahir tergabung dengan ADDIS (Anak Dzikir Assalaam Sedati disambut secara langsung oleh Bapak Nanang Efendi, SE selaku Koordinator Kegiatan. Mewakili rombongan, Aldo yang di luar jam kuliah berjualan roti bakar di depan perumahan Jaya Regency Sedati ini menyampaikan  maksud kedatangan dan meminta ijin meliput kegiatan belajar mengajar di Pesantren Sabtu Minggu Assalaam serta kegiatan kewirausahaan yang dirintis Ustadz Zamzam Ilhami, SPdI sejak kurang lebih setahun yang lalu.

Setelah mendapat penjelasan dari Koordinator Kegiatan perihal sejarah dan perkembangan Trensami Assalaam, para mahasiswa yang saat ini sedang menempuh Semester 3 tersebut mengajak para santri, pengurus dan pengasuh  Pesantren Sabtu Minggu Assalaam berfoto bersama dan dilanjut dengan mengambil beberapa gambar aktivitas santri terutama ketika beberapa santri sedang membantu pasca produksi krupuk Badut yang sebelumnya telah dikerjakan oleh Ustadz yang pernah mengenyam pendidikan di IAIN Sunan Ampel Ini. Beberapa santri tampak antusias memisahkan krupuk mentah yang telah dipotong potong menjadi bagian kecil dan sebagian lagi membantu penjemuran krupuk sehingga siap digoreng dan dipasarkan.

Beberapa santri sedang membantu proses pemisahan kerupuk yang telah dipotong potong

Tidak hanya mengambil gambar, beberapa mahasiswa yang pagi itu mengenakan jaket almamater khas Untag Surabaya juga melakukan wawancara dengan Ustadz Zamzam Ilhami tentang cara produksi hingga strategi pemasaran krupuk yang diproduksinya. 

Proses penjemuran kerupuk mentah sebelum digoreng

"Untuk produksi saya lakukan sendiri di tengah kesibukan kegiataan membimbing para santri dan jamaah Majlis Dzikir Assalaam Cabang Sedati", kata Ustadz yang saat ini sedang menunggu kelahiran putra ke tiganya. "Sedangkan untuk pengemasan saya dibantu oleh salah satu wali santri yang mengemas krupuk yang sudah matang menjadi beberapa kemasan kecil berisi 12 bungkus yang siap dipasarkan", tambahnya. "Sedangkan untuk pemasaran, krupuk Badut saya titipkan ke toko - toko dan warung - warung di wilayah Sedati, Waru, Rungkut Menanggal serta Sepanjang, dan sejak beberapa bulan lalu Krupuk Badut juga dipasarkan ke Rest Area Jalan Tol atas bantuan Kevin yang dulu juga pernah belajar mengaji seangkatan Aldo", ketika menjawab pertanyaan dari salah satu mahasiswa tentang pemasarannya.

Sesi foto bersama mahasiswa Fisip Untag Sby bersama Pengasuh & Pengurus Trensami

Setelah puas meliput kegiatan di Trensami Assalaam, para mahasiswa dipersilahkan untuk menikmati hidangan yang telah disediakan sambil berdiskusi dengan Ustadz Zamzam dan Koordinator Kegiatan untuk melengkapi data - data yang diperlukan. Sembari menikmati hidangan, Aldo selaku pemimpin rombongan mengucapkan terima kasih kepada pengurus, pengasuh dan seluruh santri yang telah berkenan memberikan kesempatan kepada mereka untuk dijadikan obyek sebagai bahan pembuatan tugas Komunikasi Visual dari dosen mereka dan meminta kepada Ustadz Zamzam untuk memimpin doa sebelum mereka berpamitan untuk kembali ke kediaman masing - masing.
(KJT/122021)