Al Banjari Pesantren Sabtu Minggu Assalaam

AL BANJARI, SENI TRADISI YANG TAK BISA DIPISAHKAN DARI SANTRI

Sejarah Al Banjari atau sering juga secara umun disebut Seni terbang Al Banjari adalah sebuah kesenian khas islami yang berasal dari Kalimantan. Iramanya yang menghentak, rancak dan variatif membuat kesenian ini masih banyak digandrungi oleh pemuda-pemudi khususnya kalangan santri di lingkungan Pesantren hingga sekarang. 

Al Banjari
Ustadz ATT sedang mengajar Al Banjari kepada Santri Trensami


Seni jenis ini bisa disebut pula aset atau kegiatan ekstra kurikuler terbaik di pondok - pondok pesantren Salafiyah. 
Sampai saat ini, kesenian bernafas Islami yang berasal dari kota Banjar Kalimantan ini bisa dibilang paling konsisten dan paling banyak diminati oleh kalangan santri, bahkan saat ini di beberapa kampus mulai ikut menyemarakkan jenis musik ini. 

Al Banjari
Para santri Trensami Assalaam sedang belajar Al Banjari


Hadrah Al Banjari masih merupakan jenis musik rebana yang mempunyai keterkaitan sejarah pada masa penyebaran agama Islam oleh Sunan Kalijaga di Pulau Jawa. Karena perkembangannya yang menarik, kesenian ini seringkali digelar dalam acara - acara seperti Maulid Nabi Muhammad SAW, Isra’ Mi’raj atau hajatan semacam sunatan dan pernikahan. 

Ustadz ATT
Ustadz ATT bersama personel Al Banjari Trensami Assalaam


Alat rebananya sendiri berasal dari daerah Timur Tengah dan dipakai untuk acara kesenian. Kemudian alat musik ini semakin meluas perkembangannya hingga ke Indonesia, mengalami penyesuaian dengan musik - musik tradisional baik seni lagu yang dibawakan maupun alat musik yang dimainkan. Demikian pula musik gambus, kasidah dan hadroh adalah termasuk jenis kesenian yang sering menggunakan rebana. 

Keunikan musik rebana termasuk banjari adalah hanya terdapat satu alat musik yaitu rebana yang dimainkan dengan cara dipukul secara langsung oleh tangan pemain tanpa menggunakan alat pemukul. Musik ini dapat dimainkan oleh siapapun untuk mengiringi nyanyian dzikir atau sholawat yang bertemakan pesan - pesan agama dan juga pesan - pesan sosial budaya. Umumnya menggunakan bahasa Arab, tapi belakangan banyak yang mengadopsi bahasa lokal untuk kresenian ini. 

Ustadz ATT
Salah satu penampilan Al Banjari Trensami Assalaam


Di Pesantren Sabtu Minggu Assalaam sendiri, Al Banjari merupakan kegiatan ekstra kurikuler untuk santri sebagai wadah untuk mengembangkan bakat dan minat bagi para siswa khususnya di bidang seni, seperti seni hadrah, seni vocal dan sebagainya. Diajarkan sejak awal berdirinya Trensami, hingga saat ini Al Banjari Trensami Assalaam terus berbenah dan menata diri dibimbing oleh Ustadz ATT yang memiliki kemampuan baik sebagai pemain dan sebagai vokalis.

Sejak awal berdiri, Al Banjari Trensami Assalaam sudah sering diundang untuk turut memeriahkan acara - acara hajatan baik di lingkungan Jaya Regency Sedati (Markas Besar Trensami) hingga ke luar lingkungan Jaya Regency Sedati.


(N/E)


Pesantren Sabtu Minggu Assalaam